pantun
Pantun adalah salah satu budaya betawi yang kini mulai berkembang
Pantunn adalah jenis puisi lama
Susunan kata yang teratur dan bernilai seni tinggi
susunan kata yang berakhiran a-b-ab
Bapak ibu, pantun biasanya identik dengan suku bangsa Melayu
Ataupun Betawi
Di Tapanuli, pantun dikenal dengan istilah ende-ende (Suseno, 2006)
Di Sunda, pantun dikenal dengan istilah paparikan (Suseno, 2006)
Elok rupanya pohon belimbing Tumbuh dekat pohon mangga rasanya berbini sumbing Meskipun marah ketawa juga
Contoh :
Sing getol nginum jajamu,
Ambeh jadi kuat urat,
Sing getol maengan ilmu,
Gunana Dunya akhirat.
Di Jawa, pantun dikenal dengan istilah parikan (Suseno, 2006)
Beli kain si kain katun,
Dengan renda kain di tatah,
Jika ingin pandai berpantun,
Belajarlah pada mas Miftah.
Contoh :
Kabeh-kabeh Gelung konde,
Kang Endi kang Gelung Jawa,
Kabeh-kabeh ana kang duwe,
Kang Endi kang durung ana.
Pantun diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak benda pada sesi ke-15 Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage di Kantor Pusat UNESCO di Paris, Prancis (17/12/2020)
Pada hakikatnya, sebagian besar kesusastraan tradisional Indonesia membentuk pondasi dasar pertunjukan genre campuran yang kompleks, seperti "randai" dari Minangkabau wilayah Sumatra Barat, yang mencampur antara seni musik, seni tarian, seni drama, dan seni bela diri dalam perpaduan seremonial yang spektakuler.
Dari berbagai macam pantun dari tiap daerah, berikut terdapat definisi pantun.
Pantun menurut Renward Branstetter (Suseno, 2006; Setyadiharja, 2018; Setyadiharja, 2020) berasal dari kata “Pan” yang merujuk pada sifat sopan. Dan kata “Tun” yang merujuk pada sifat santun. Kata “Tun” dapat diartikan juga sebagai pepatah dan peribahasa (Hussain, 2019)
Pantun berasal dari akar kata “TUN” yang bermakna “baris” atau “deret”. Asal kata Pantun dalam masyarakat Melayu-Minangkabau diartikan sebagai “Panutun”, oleh masyarakat Riau disebut dengan “Tunjuk Ajar” yang berkaitan dengan etika (Mu’jizah, 2019)
Kegunaan pantun itu ternyata banyak sekali. Selain untuk komunikasi sehari-hari pada zaman dahulu. Pantun bisa juga digunakan untuk mengawali sambutan pidato. Bisa juga untuk lirik lagu, perkenalan, ataupun dakwah bisa juga disisipi pantun.
selain itu Pantun juga melatih seseorang berfikir tentang makna kata sebelum berujur
1 bait pantun terdiri atas empat baris
Lalu, satu baris itu idealnya terdiri atas empat sampai lima kata.
Kemudian, satu baris pantun terdiri atas delapan sampai dua belas suku kata.
Tiap baris terdiri dari Delapan sampai dua belas suku kata.
Baris pertama dan kedua disebut sampiran
Baris ketiga dan keempat disebut isi
contoh pantun kilat macam apa Ma ?
Cara menentukan persajakan, bisa kita lihat Rima (bunyi akhir) tiap baris
Sudah gaharu Cendana pula,
Sudah tahu bertanya pula.
Baru tahu kalau namanya karmina tadz?
Lalu, apa bedanya pantun, syair, gurindam dengan karmina??
Syair, hampir sama seperti pantun. Terdiri atas empat baris. Memiliki sajak a-a-a-a. Baris satu sampai empat memiliki hubungan/saling berkaitan
yang membedakan pantun dan syair dari apanya Mas Mif
Inilah kisah bermula kawan
Tentang negeri elok rupawan
Menjadi rebutan haparan jajahan
Hidup mati pahlawan memperjuangkan
Ini contoh syair bapak ibu.
Seperti puisi
Engkau telah mafhum kawan
Penggenggam bambu runcing ditangan
Pemeluk tetes darah penghabisan
Syahdan, Tuhan karuniai kemerdekaan.
Inilah kisah bermula kawan
Tentang negeri elok rupawan
Menjadi rebutan haparan jajahan
Hidup mati pahlawan memperjuangkan
Engkau telah mafhum kawan
Penggenggam bambu runcing ditangan
Pemeluk tetes darah penghabisan
Syahdan, Tuhan karuniai kemerdekaan..
Ini contoh syair bapak ibu.
Nah, kalau gurindam hanya terdiri atas dua baris. Memiliki sajak a-a. Baris pertama dan kedua saling berhubungan.
Contoh gurindam :
Jika rajin salat sedekah,
Allah akan tambahkan berkah.
Karmina, terdiri atas dua baris. Baris pertama dan kedua tidak ada hubungannya.
Semakin bapak ibu memiliki perbendaharaan kata dengan bunyi akhir sama, maka akan semakin memudahkan dalam membuat pantun
Trik berikutnya
Jika membuat pantun, susunlah baris ketiga dan keempat terlebih dahulu.
Baru yang terakhir, susun baris pertama dan kedua.
Komentar
Posting Komentar